Kamis, 05 Mei 2011

Revolusi Blog

Sebelum


Sesudah

Intermezzo

TIPS MENHADAPI UJIAN PNS
 
















A. Persiapan Mental
Mengerjakan sebuah ujian atau tes bukan hanya masalah apakah kita menguasai materi atau tidak. Sering kita temukan anak yang cerdas tetapi mendapatkan nilai yang rendah pada ujian atau tes. Hal ini mungkin saja terjadi karena mengerjakan soal ujian atau tes menuntut proses mental yang dipengaruhi berbagai faktor. Faktor mental yang dimaksud adalah kondisi psikologis testee (orang yang mengerjakan tes) pada waktu akan mengerjakan dan ketika mengerjakan tes atau ujian. Kekhawatiran menghadapi tes atau ujian diberi label kekhawatiran karena perasaan ini sebagian besar disebabkan oleh rasa takut yang muncul oleh imajinasi. Umumnya, rasa takut berdasarkan realitas, sementara kekhawatiran adalah rasa takut karena imajinasi atau bayangan yang tidak jelas sebabnya. Akibatnya fisik dan emosional bisa sama.


Jika seseorang “takut terbang” tetapi belum pernah terbang, orang itu bisa dikatakan memiliki kekhawatiran yang hebat. Sebaliknya jika orang itu pernah mengalami kecelakaan pesawat terbang, rasa takutnya kini didasarkan pada realitas.
Kekhawatiran menghadapi tes memiliki berbagai tingkatan, dari ringan sampai berat. Kekhawatiran bisa kronis (terjadi pada setiap tes tidak peduli seberapa penting tes itu), atau kekhawatiran akan tes bisa bersifat akut (hanya terjadi pada jenis tes atau ujian tertentu).
Kekhawatiran yang ringan dalam menghadapi tes atau ujian sebenarnya berita baik. Kekhawatiran ringan itu memacu hormon adrenalin kita sehingga menciptakan kewaspadaan yang membuat kita lebih terfokus dalam menyelesaikan tes atau ujian. Konsentrasi tetap tinggi pada kondisi ini.
Kekhawatiran yang berada di atas ringan adalah kekhawatiran tingkat tinggi, kekhawatiran tingkat tinggi dapat mengakibatkan otak berhenti bekerja untuk sementara. Pernahkah kita mengalami kesulitan menjawab soal ketika mengerjakan tes atau ujian, tetapi setelah ujian selesai dan stres mereda, otak kita kembali aktif, jawaban itu menjadi jelas.
Jenis kekhawatiran yang berat atau hebat dalam menghadapi tes atau ujian memang tidak terlalu umum, tetapi jika kekhawatiran jenis itu menyerang dapat terjadi tekanan hebat yang secara mental dan fisik, seperti bisul, muntah-muntah, depresi yang akut. Sehingga jika Anda mengalami kekhawatiran jenis ini sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter spesialis.

B. Penyebab Kekhawatiran Menghadapi Tes
Kekhawatiran seringkali disebabkan oleh banyak hal, sehingga mungkin saja berbeda antar orang yang satu dengan yang lain. Akan tetapi pada umumnya faktor yang membuat orang khawatir adalah :
1. kurangnya persiapan yang merangsang timbulnya perasaan tidak nyaman yang berkaitan dengan sesuatu yang tidak diketahui.
2. kita pernah mengalami kegagalan sebelumnya.
Kedua penyebab munculnya kekhawatiran itu kemudian berkembang dalam diri seseorang dan seringkali memunculkan imajinasi sendiri akan pada diri seseorang seperti :
 Menetapkan diri untuk gagal—“saya terlalu bodoh untuk mengerjakan tes atau ujian ini”.
 Mengecewakan diri sendiri — “saya tahu saya takkan pernah lulus tes atau ujian ini”.
Penyebab munculnya kekhawatiran yang akan membuat kita stres tentunya harus dapat kita kenali, sehingga kita dapat merencanakan tindakan pencegahan sehingga terhindar dari kekhawatiran yang berlebih-lebihan.
Untuk mencegah/mengurangi kekhawatiran menghadapi tes dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu ;
• Hindari belajar kilat dan belajar secara rutin untuk mempersiapkan diri
• Latihan mengerjakan soal
• Tidur istirahat yang cukup malam sebelum pelaksanaan tes atau ujian
• Makan yang cukup dan benar
• Bayangkan kesuksesan
• Motivasi lah diri Anda dengan bahasa yang positif
• Berolahraga

C. Persiapan Fisik
Dalam mengerjakan tes atau ujian selain faktor mental, tentunya juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu fisik. Akan berbeda tentunya orang yang mengerjakan tes atau ujian dalam keaadaan sehat fisiknya dan dalam keadaan sakit. Untuk itu faktor fisik ini harus juga memjadi perhatian, apabila kita ingin berhasil dalam tes atau ujian. Bayangkan Anda belajar dengan giat siang dan malam untuk menghadapi tes masuk perguruan tinggi negeri, akan tetapi pada hari pelaksanaan ujian Anda terserang sakit! Akankah Anda akan optimal mengerjakan sal-soal dalam ujian tersebut? Untuk itu jauh-jauh hari sebelum hari pelaksanaan tes atau ujian kita harus mempersiapkan fisik kita sehat.
1. Banyak makan makanan yang bergizi tinggi, buah-buahan, sehingga otak kita dapat bekerja dengan baik untuk mengolah berbagai informasi ketika kita belajar.
Sebuah penelitian di Institut Teknologi Massachusetts, peneliti memberikan kepada pria usia 18 hingga 28 tahun makan siang berupa daging ayam kalkun (mengandung 3 ons protein). Setelah itu mereka diminta melakukan latihan berpikir cukup rumit. Pada hari yang lain, mereka diberi makanan yang terbuat dari 4 ons tepung gandum (hampir karbohidrat murni) dan mereka diminta mengerjakan latihan yang serupa, para peneliti menemukan bahwa peserta tes mengalami penurunan kerja mental setelah memakan makanan yang berbeda. Hasil penelitian di atas rasanya cukup untuk mengingatkan kita bahwa apa yang kita makan akan mempengaruhi bagaimana kerja otak kita.

2. Membiasakan berolahraga.
Hal ini penting karena dengan berolahraga tubuh kita menjadi sehat dan kuat. Dengan kondisi tubuh yang sehat tentunya kita akan lebih semangat dalam mengerjakan berbagai aktifitas kita, seperti belajar, bermain, dan lain sebagainya.
Dr. Bruce Tuckman, seorang professor penelitian pendidikan di Universitas Florida mengatakan bahwa olahraga teratur meningkatkan kinerja mental. Kesimpulan itu didasarkan pada penelitiannya dimana anak-anak sekolah yang ikut serta dalam program lari pagi selama lima belas minggu mendapatkan hasil lebih baik dalam tes kreativitas dari pada anak-anak yang tidak melakukan olahraga.

D. Kekuatan Berdoa
Indonesia adalah negara dengan masyarakat penganut beraneka ragam agama. Sebagai umat beragama, tentunya kita percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang telah mengatur berbagi keputusan hidup kita. Sebagai manusia kita hanya dapat berusaha, tetapi Tuhan jugalah yang menentukan apa yang akan terjadi. Dialah yang menentukan berbagai rencana yang dimiliki manusia, tetapi Tuhan jugalah yang memerintahkan kita untuk berdoa meminta segala sesuatu yang kita harapkan. Dengan memanjatkan doa, menyatakan harapan, keinginan, tujuan yang hendak kita capai kepada-NYA seakan memberikan kekuatan kepada kita untuk menggapai harapan, tujuan, sebagaimana doa yang kita panjatkan. Berdoa memang agaknya sesuatu yang biasa kita lakukan, dan agaknya tampak seperti hal kecil.
Akan tetapi sesungguhnya dalam kata-kata doa yang kita panajtkan sesungguhnya di dalamnya terdapat energi yang dapat menggerakkan diri kita untuk menggapai doa yang kita panjatkan tersebut. Jika kita akan menghadapi ujian atau tes, maka biasakanlah memanjatkan doa pada Yang Maha Kuasa agar ujian atau tes kita akan jalani dapat kita lalui dengan sukses. Percayalah, doa-doa yang kita bacakan akan memberikan energi positif pada diri kita yang akan mendorong kita untuk giat belajar, dan merasa yakin bahwa kita akan sukses dalam menjalani tes atau ujian.

E. Pola dan Bentuk Soal 1. Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Pilihan Ganda (Multiple Choice) Hampir semua pertanyaan jenis memilih, tidak memerlukan pendapat atau penafsiran. Pertanyaannya bersifat obyektif, bukan subyektif. Ini tentunya berbeda dengan jawaban essai. Dengan demikian dalam tes yang berbentuk pilihan ganda, Anda diharuskan untuk :
• mengingat informasi tertentu
• memikirkan jawaban terbaik
• memisahkan satu jawaban dari berbagai macam data
ketika membaca kembali sebuah pertanyaan memilih, ada tiga komponen yang perlu Anda pertimbangkan :
~ Dasar (apa yang ditanyakan)
“Dasar” merupakan inti pertanyaan itu. Dasar itu bisa satu kata atau seluruh paragraf. Dasar untuk pertanyaan bisa pula sebuah situasi, kasus, atau skenario. Ketiga hal ini mengharuskan peserta tes segera memutuskan apa poin utama uraian tersebut. Ketika menganalisis tes pilihan ganda, Anda harus memfokuskan perhatian hanya pada dasar pertanyaan.
~ Opsi (pilihan-pilihan yang Anda miliki untuk menjawab pertanyaan itu)
“Opsi” merupakan pilihan-pilihan yang Anda miliki untuk menjawab pertanyaan tes pilihan ganda. Opsi ini sering kali mengharuskan Anda menyadari jawaban yang benar di antara jawaban lain yang salah. Dalam tes pilihan ganda yang lebih kompleks, semua jawaban bisa tampak serupa atau saling melengkapi. Dalam hal ini perlu mempersempit pilihan dengan meninjau dasar pertanyaannya.
~ Diversi (serangkaian informasi yang dirancang untuk mengubah perhatian)
“Diversi” merupakan rangkaian informasi yang dirancang untuk mengalihkan perhatian Anda dari dasar pertanyaan. Diversi dapat berupa pertanyaan atau opsi. Agar tetap fokus, selalu kembali ke dasar pertanyaan. Berhati-hatilah pada kata-kata mutlak atau kata-kata dengan arti tetap, misalnya selalu, tidak pernah, tidak satupun, dan semua kata-kata yang bersifat mengecoh yang sebagian besar merupakan diversi. Kurang, lebih, sedikit, kadang-kadang, tidak, kecuali merupakan contoh kata-kata di mana Anda perlu berhenti dan memeriksa kembali.

2. Jawaban Singkat
Soal jawaban singkat adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban singkat. Jawaban itu dapat muncul dalam beberapa bentuk seperti isi titik-titik, kata di tengah kalimat, melengkapi kalimat, serta definisi pertanyaan yang memerlukan jawaban singkat umumnya memerlukan ingatan yang spesifik, deklaratif atau di luar kepala. Cara terbaik mempersiapkan diri untuk jenis tes ini adalah belajar dengan kartu flash (kartu yang berisi ringkasan materi).
• Baca petunjuk soal dengan teliti. Jika ada yang kurang jelas dari petunjuk itu, tanyakan pada guru atau pengawas dan minta penjelasan.
• Baca pertanyaan baik-baik. Dengan hanya membaca bagian pertama pertanyaan atau membaca pertanyaan sekilas, Anda bisa mengambil kesimpulan yang keliru sehingga mengakibatkan mengisi jawaban yang keliru.
• Jawab hanya yang ditanyakan saja. Memberi jawaban yang terlalu banyak hanya akan membuang-buang waktu saja, lagi pula informasi itu mungkin tidak diperlukan. Kecuali jika Anda pikir ada dua kemungkinan atau lebih, tuliskan saja tandai pertanyaan itu, jika masih ada sisa waktu pikirkanlah kembali mana jawaban yang paling tepat. Akan tetapi jika tidak ada waktu lagi, maka guru yang murah hati akan memberi separuh nilai.

3. Essay
Sebelum mengikuti tes atau ujian yang berbentuk essay, maka Anda perlu menebak pertanyaan yang akan muncul, tuliskan jawaban Anda sebelumnya seakan Anda sedang mengikuti tes. Beri waktu sama dengan waktu Anda di kelas.
Ketika tes atau ujian berlangsung, baca baik-baik pertanyaan, jika diizinkan garis bawahi kata-kata kunci dalam pertanyaan itu. Jika pertanyaan punya banyak bagian, gunakan peta belajar untuk menyusun kembali pertanyaan dan bagian-bagiannya.

Pada tes yang berbentuk essay, guru akan mencari tiga unsur utama, yaitu ; pengetahuan Anda akan subyek, kemampuan Anda mengorganisasikan pikiran, dan keterampilan Anda dalam menulis. Untuk itu maka jawaban yang harus Anda berikan harus juga memilki tiga bagian utama, yaitu: pengantar, tubuh/isi, kesimpulan.

F. Lakukan Latihan Yang Tepat Setiap soal memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Sehingga apabila kita sering mengerjakan soal-soal dengan pola dan bentuk yang sama kita akan menjadi terbiasa dan relatif lebih mudah mengerjakannya. Pengalaman mengikuti ujian nasional SMA, misalnya, hanya sekali kita alami, akan tetapi kita tetap dapat mengenali karakteristik soal dengan mengerjakan soal-soal sejenis tahun-tahun sebelumnya. Semakin kita sering mengerjakan soal-soal tersebut maka, semakin terlatih kita mengerjakan soal-soal pada tes atau ujian nasional tersebut. Demikian juga pada tes atau ujian di sekolah. Kita dapat memiliki pengalaman mengerjakan tes atau ujian sekolah apakah itu ulangan umum, atau tes yang lainnya dengan berlatih mengerjakan soal-soal pada periode sebelumnya. Misalnya akan ada ulangan umum pada mata pelajaran matematika di sekolah, maka pinjamlah soal-soal terdahulu dari kakak kelas untuk dipelajari dan coba mengerjakannya.
1. Berikan tanda pada soal-soal yang tidak dapat diselesaikan, cari orang yang dapat memberikan penjelasan misalnya guru atau kakak kelas.
2. Berlatih mengerjakan soal-soal, kemudian ajak teman untuk belajar bersama.
3. Berikan jawaban atas soal-soal yang telah dikerjakan pada teman, kemudian minta tanggapan teman, apakah jawaban yang dibuat sudah benar menurut teman Anda. Hal ini penting, karena Anda akan mendapatkan keuntungan, yaitu kekuatan Anda mengingat soal yang telah Anda kerjakan menjadi lebih kuat dengan Anda menjelaskannya pada teman. Informasi itu akan bertambah kuat dalam ingatan kita manakala informasi itu kita sampaikan pada orang lain, menceritakan jawaban Anda atas soal-soal tersebut mungkin saja disalahkan teman Anda, sehingga membuat Anda berpikir ulang, dan meninjau kembali jawaban Anda.
Masalah itu mungkin saja terjadi ketika Anda mengerjakan soal pada tes atau ujian yang sesungguhnya. Kita akan lebih ingat ketika mengerjakan soal yang sejenis, kesalahan yang pernah kita buat sebelumnya tentunya akan kita ingat betul, sehingga kita dapat menjawab dengan benar pada tes atau ujian yang sesungguhnya.

G. Baca Petunjuk Soal
Pada saat-saat awal jangan terpancing untuk langsung melihat soal dan mengerjakan soal. Anda harus membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian soal. Hal ini penting dilakukan agar Anda tidak menyalahi perintah dari soal tersebut. Selain itu dengan membaca secara teliti Anda menjadi lebih yakin karena tahu bagaimana akan mengerjakan soal-soal tersebut.

H. Gunakan Teknik Scanning dan Scamming
Setelah membaca dengan teliti petunjuk pengisian jawaban, maka kegiatan yang harus dilakukan adalah membaca soal dengan cepat (scamming). Selain scamming, kita juga melihat soal secara sekilas atau scanning seperti kita membaca Koran. Kelompokkanlah soal yang telah dibaca secara cepat tadi pada kelompok soal yang termasuk sangat sulit, sulit, sedang, dan mudah.
1. Soal yang tidak tahu sama sekali, tidak ada bayangan bagaimana menjawabnya termasuk kelompok sangat sulit atau beri tanda SS.
2. Soal yang hanya tahu sedikit dan masih sangat ragu akan kebenaran jawabannya maka termasuk soal yang termasuk sulit atau beri tanda S.
3. Soal yang Anda rasa tahu dan bisa menjawabnya akan tetapi masih agak ragu apakah benar, termasuk kelompok soal yang sedang atau beri tanda SD.
4. Soal yang dirasa dapat Anda jawab dengan yakin benar maka termasuk dalam kelompok soal yang mudah atau beri tanda M.

Setelah semua soal diberi tanda, maka baru isi jawaban mulai dari soal yang mudah, sedang, sulit, baru terakhir soal yang sangat sulit. Hal ini penting dilakukan karena seringkali peserta tes memulai mengerjakan tes berurutan dari soal nomor 1 sampai nomor terakhir. Tentu saja peserta tes akan sangat rugi, pertama karena soal ujian atau tes biasanya memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda antara soal yang satu dengan yang lain. Apalagi, soal-soal tersebut kemudian diacak dan tersebar. Jika peserta tes mengerjakan tes mulai dari nomor 1 maka bisa jadi ia mengerjakan soal-soal dengan kategori yang sulit, bahkan sangat sulit. Hal ini jelas merugikan peserta tes. Karena peserta tes akan kehabisan waktu karena mengerjakan soal yang sulit atau sangat sulit terlebih dahulu, karena bisa jadi ia menemukan jawabannya akan tetapi bisa jadi tidak menemukan jawabannya. Hal ini tentunya akan membuat peserta tes kelelahan secara mental karena ia tidak dapat menjawab soal, sehingga apabila ia mendapatkan soal yang sesungguhnya mudah karena konsentrasinya sudah mulai pecah, soal yang mudah itupun akan sulit dijawab oleh peserta tes.

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP BIDANG AKUN TANSI MANAJEMEN


RESUME

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP BIDANG
AKUN TANSI MANAJEMEN

1.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHswkrNOUJz6_A_gDkMFIOK7hOp88TVBQ-Iu2Uxzm1A9o3djk-JPAGGdC-cyKWXmUrlJgp-8Mb2AlGwSG00RkTsoOuXNklpVjzCyHgAUO_oIS6ghGWPdNNiBUlkHwLhwVCIzfJlTc9mhxh/s1600/accounting.jpg 
1. Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi
sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan
dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu
komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin
berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar,
radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan
lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi
informasi disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat
tradisional menjadi masyarakat informasi.

2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi
dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin
singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya
tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk
mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan baru dengan
memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan
interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua
aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi
komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainya.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi
informasi yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data
Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information
System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan
Accounting Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial
cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and
telephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi adalah Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server
Configurations (Romney, 2000).




3. PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
BIDANG AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang
memproses input sehingga menghasilkan output untuk mencapai tujuan khusus
manajemen. Proses adalah inti dari sistem informasi akuntansi manajemen. Proses
dapat dijelaskan oleh aktivitas seperti pengumpulan, (collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisis (analysis), pelaporan (reporting), dan
pengelolaan (managing) informasi. Output yang dihasilkan dapat berupa laporan
khusus, biaya produksi, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan
komunikasi personal.
Lingkungan ekonomi yang dihadapi banyak perusahaan dewasa ini telah
menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen
yang inovatif dan relevan. Tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan
ekonomi. Perubahan ini menyebabkan terciptanya lingkungan baru pada bidang
akuntansi manajemen, setidak-tidaknya untuk sejumlah besar organisasi. Karena
lingkungan berubah, maka akuntansi manajemen tradisional tidak digunakan lagi.
Faktor-faktor kunci perubahan ini adalah (1) orientasi kepada pelanggan, (2)
perspektif lintas fungsional, (3) persaingan global), (4) manajemen mutu total (TQM),
(5) waktu sebagai unsur kompetitif, (6) kemajuan dalam teknologi informasi, (7)
kemajuan lingkungan manufaktur, (8) pertumbuhan dan deregulasi dalam industri
jasa, dan (9) manajemen berdasarkan aktivitas (ABM).
Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi teknologi informasi dalam
akuntansi manajemen. Penerapan EDI dalam Just In Time (JIT) menawarkan
pengendalian persediaan, mengarahkan orientasi pada kualitas dan efisiensi tenaga
kerja. EDI juga memberikan peluang pada akuntan manajemen dalam
meningkatkan kualitas yang berkaitan dengan production, shedulling, sales
forecasting, mempercepat internal response time, berhubungan secara lebih dekat
dengan pelanggan, dan membantu manajemen dalam meningkatkan pengendalian
aktivitas bisnis. Dalam Activity Based Costing (ABC), teknologi informasi dapat
diterapkan untuk mengolah informasi biaya sehingga dapat memberi kejelasan
mengenai sumber atau penyebab dari pos-pos biaya secara cepat dan terorganisasi.
Sedangkan dalam Total Quality Control (TQC), teknologi informasi dapat diterapkan
untuk melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga memungkinkan menghasilkan
produk yang sempurna (zero-defect) dan mutu produk merupakan tanggung jawab
dari semua bagian. Perkembangan teknologi informasi dalam akuntansi manajemen
juga dapat menyediakan informasi tentang korelasi antara biaya dan waktu dengan
cepat dan relevan. Hal ini menjadikan manajer mampu merespon perubahan kondisi
pasar secara cepat dan tepat. Selain itu, penerapan manufacturing cell dapat
mempercepat waktu yang digunakan untuk produksi dan menurunkan biaya
produksi
4. BERBAGAI MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN CARA MENGATASINYA
Perkembangan teknologi informasi disatu sisi menguntungkan akuntansi
manajemen. Tetapi disisi lain dapat menimbulkan beberapa masalah. Bahkan
teknologi informasi merupakan salah satu penyebab adanya tekanan bisnis pada
organisasi. Permasalahan yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi
adalah sebagai berikut:
a. Untuk menerapkan teknologi informasi dalam perusahaan memerlukan biaya
yang besar.
 b.Pengembangan teknologi informasi tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan
kemampuan teknis di bidang akuntansi saja, tetapi pengetahuan tentang
teknologi informasi juga harus dikembangkan
c. Teknologi informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat
diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya. Jika perkembangan
teknologi tidak acceptable, maka dapat menimbulkan perilaku yang tidak
diharapkan seperti resistance to change (penolakan terhadap perubahan).
d. Perkembangan teknologi informasi menuntut semakin banyaknya keahlian yang
dimiliki oleh karyawan atau pekerja dalam organisasi.
e. Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatan
kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah, karena teknologi informasi
tersebut dapat menjalankan tugas mereka.
f. Dipihak lain ada yang beranggapan bahwa perkembangan teknologi informasi
dapat menimbulkan pemborosan.
g. Ada juga pihak yang tidak senang dengan kehadiran komputer yang dianggap
menjadikan mereka malas bekerja dan membosankan.
h. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi maka memungkinkan
munculnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi.
5. KESIMPULAN
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari
bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang
juga mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi
mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan
teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan
manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga
dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era
informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja dan timbulnya kejahata teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.

Sumber http://untoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/14246/AK02020004%5B1%5D.pdf

Identitas Sukarna Adhi Saputra